-->

Honda BeAT eSP ISS Motor Teririt di Indonesia Kalahkan Revo, Tahun 2019?

Beat eSP adalah salah satu model matic dalam Beat Series yang diproduksi oleh PT. Astara Honda Motor (AHM) Indonesia. Beat Series ini menjadi skuter Honda yang paling laris terjua, dibanding model Honda lain seperti Vario ataupun Scoopy. Beat eSP sendiri menawarkan harga yang terjangka membuatnya dipakai oleh seluruh lapisan konsumen. Terdapat tiga varian yaitu CW (Cast Wheel), CBS (Combi Brake System) dan CBS-ISS (Idling Stop System), masing dijual dengan harga Rp 15-16 jutaan.
Honda BeAT eSP ISS Motor Teririt di Indonesia Kalahkan Revo, Tahun 2019?
Honda BeAT eSP ISS Motor Teririt di Indonesia Kalahkan Revo, Tahun 2019?/ Foto Ilustrasi: bmspeed7[dot]com

Dimana dari varian tersebut, Beat eSP series juga memiliki model yakni BeAT Sporty, BeAT Pop dan  BeAT Street. Honda Beat eSP yang didesain memiliki ukuran bodi yang kecil dan ramping, dengan panjang 1.856 mm, lebar 666 mm serta tinggi 1.068 mm. Dengan desain yang seperti itu membuat Beat eSP memiliki permgerakkan yang responsif dan gesit. Sementara pilihan warna yang ditawarkan oleh Honda untuk BeAT eSP CBS -ISS yaitu Fusion Magenta Black, Electro Blue White dan Soul Red White.

Baca Juga: Honda BeAT Jadi Motor Matic Terlaris di Indonesia, Tahun 2019?
                  Cara Membuat KIA atau Kartu Identitas ASecara Online
                  Profil Aydin Anwar Si Aktivis Berhijab Pembela Muslim Uighur

Teknologi eSP yang disematkan pada Honda BeAT, membuat konsumsi bahan bakar menajdi lebih efisien. Hal tersebut berdasarkan hasil uji dengan metode ECE R40, serta dikombinasi teknologi ISS (Idling Stop System) diklaim konsumsi bahan bakar dapat mencapai jarak tempuh 59 km/l (Euro3) dan 63 km/l (Euro2). Sementara pengujian dengan metode yang sama tanpa ISS dikalim efisiensi bahan bakar masih di angka 55 km/l (Euro3) dan 57 km/l (Euro2). Maka dapat dipastikan bahwa Honda BeAT eSP ISS menjadi motor dari pabrikan Honda yang teririt.

Berikut Daftar Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) Motor Honda dalam Kilo Meter per Liter, Menurut Test Lab R&D Honda Metode ECE R40:
1. Honda BeAT eSP ISS (63 km/liter)
2. Honda Revo 110 FI (62,2 km/liter)
3. Honda Scoopy eSP (61,9 km/liter)
4. Honda Blade 125 FI (61,8 km/liter)
5. Honda Supra X 125 FI (61,8 km/liter)
6. Honda Vario 110 eSP (59 km/liter)
7. Honda Vario 125 eSP (59,5 km/liter)
8. Honda BeAT eSP (58,5 km/liter)
9. Honda Vario 150 eSP (52,9 km/liter)
10. Honda PCX 150 (50,7 km/liter)
11. Honda New Verza (48 km/liter)
12. Honda New Mega Pro FI (46,2 km/liter)
13. Honda Spacy PGM-FI (41 km/liter)
14. Honda Sonic 150 (40,90 km/liter)
15. Honda New CB150 R Streetfire (37,87 km/liter)

Berikut Beberapa Kriteria Motor Dikatakan Irit Konsumsi Bahan Bakar:
1. Volume atau kapasitas mesin motor, dimana semakin besar makan kekuatan yang dihasilkan dan konsumsi bahan bakar akan besar pula. Misalnya semakin besar cc sebuah motor, maka kecepatan diajalan akan meingkat berbanding denagn konsumsi bahan bakar.

2. Teknologi yang disematkan pada motor, seperti pergantian sistem pembakaran Fuel Injection (FI) yang menggantikan karburator. Kemudian ditanamkan Teknologi eSP serta ISS atau Idling Stop System sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar.

3. Adanya teknologi ECO Indikator, cukup berpengaruh pada pemakain bahan bakar. Dimana seacara otomatis mesin akan mati jika terlalu lama berhenti.

Berikut Beberapa Penyebab Motor Menjadi Boros akan Pemakaian Bahan Bakar: 
1. Pemakaian gas yang tak wajar, misalnya sering memainkan gas dan memindahkan posisi gigi membuat percepatan tidak stabil membuat boros bahan bakar.

2. Jarang melakukan perawatan pada Rantai atau Vanbelt, hal tersebut akan membuat rantai kendur dan mengakibatkan laju perputaran roda melambat. Kemudian mesin akan mengelurkan tenaga ekstra agat tetap melaju, maka bahan bakar-pun menjadi boros.

3. Membawa muatan atau beban yang berat, selain akan membuat motor cepat rusak juga mengakibatkan pemakain boros pada bahan bakar menjadi boros.

4. Pemakaian dan pergantian oli pelumas berkualitas sesuai kebutuhan mesin, juga membuat  gesekan halus pada mesin serta dan suhu panas mesin akan berkurang. Jika sudah mencapai jarak tempuh lebih dari 2.000-2.500 km, maka oli akan berkurang dan menyebabkan tarikan mesin lambat sehingga pemakaian bensin menjadi boros.

5. Medan atau kondisi jalan yang dilalui, juga cukup berpengaruh. Pasalnya semakin sulit atau naik medan yang dialui makan konsumsi motor juga akan berlebih.


Editor: Heru Setianto
Source: hondacengkareng[dot]com
Source Image: bmspeed7[dot]com