-->

Cara Mengamanakan Biodata Diri di Internet Agar Tidak Direntas

Privasi adalah suatu istilah yang memiliki arti kebebasan atau keleluasaan pribadi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dimana privasi saat ini menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seluruh pengguna internet di seluruh dunia.


Cara Mengamanakan Biodata Diri di Internet Agar Tidak Direntas

 Bahkan negara-negara yang tergabung di Uni Eropa memberlakukan kebijakan dan peraturan yang ketat terkait pemberlakuan privasi. 

Namun bagaimana di negara-negara kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, kebijakan terkait privasi tak seketat Uni Eropa.

Cara Mengamanak Biodata Diri di Internet Agar Tidak Direntas

Menurut situs Jalantikus memberitakan bahwa Frank Abagnale, mantan konsultan keamanan Amerika Serikat yang membongkar mudahnya mengambil identitas pengguna media sosial di Internet.

Tercatat pria yang dikenal sebagai sosok kriminal yang sukses memalsukan identitas diri dan cek, sejak masih usia belia sekitar 16 tahun.

Bahkan berkat memalsukan biodata diri, Frank Abagnale meraup USD 2,5 juta.

Dalam sebuah sesi wawancara Frank Abagnale, menyatakan bahwa dengan presentasi 98%, dirinya hanya cukup membutuhkan tempat lahir dan tanggal lahir saja.

Maka dapat dipastikan ia dapat dengan mudah mengetahui dan mencuri identitas orang lain.

Apalagi pengguan media sosial seperti Facebook yang dikeanl sering mempublikasikan secara detail data diri mereka dipublik.

Baca: Cara Mudah Mencari Biodata Orang di Internet Tanpa Aplikasi
           Cara Mudah Membuat Biodata yang Benar Sesuai Kaidah
           Pengertian Biodata Menurut Ahli dan Manfaat Membacanya

Hal tersebut lah yang memicu para pihak tak bertanggung jawab menyalagunakan untuk mengambil keuntungan.

Maka akun media sosial yang mencantukan data diri secara detail sangat beresiko untuk mengundang para perentas.

Tak terkecuali para agen rahasia dari Amerika Serikat, seperti Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Central Intelligence Agency (CIA).

Bahkan tak perlu kedua badan intelejen tersebut dapat mudah menemukan data diri seseorang di internet. Orang biasa pun dapal melakukannya, hanya bermodalkan memanfaatkan kecanggihan teknologi internet.

Dimana informasi orang tersebut akan mudah didapat jika, seseorang sudah mengetahui nomor telepon, alamat rumah, kontak email, akun sosial media, serta foto.

Semisal akun Facebook seseorang yang diatur secara publik, maka seluruh pengguna dapat mengetahui tempat tinggal, pendidikan, status hubungan serta foto terbaru. 

Kemudian dengn berbekal mengetahui akun LinkedIn, makan orang biasa dapat mengetahui terkait posisi pekerjaan saat ini hingga jaringa rekan kerjan siapa saja.

Belum lagi bantuan dari situ pencarian khusus seperti PeekYou, Pipl, Social Mention, Wink People Search, Zabasearch dan masih banyak lagi.

Bahkan orang awam pun dapat mengetahui informasi data diri seseorang yang seharusnya bersifat privasi. Malah diketahui oleh siapa saja yang mampu memanfaatkan situs pencarian tersebut.

Maka dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap sesuatu yang kita atau orang lain bagikan di internet akan menjadi jejak digital.

Dan jejak digital sendiri akan tersimpan dalam jangka waktu yang belum bisa dipastikan. 

Meskipun unggahan tersebut telah dihapus pengguna awal, namun unggahan tersebut terlanjur beredar luas di internet.

Baik untuk orang awam ataupun para tokoh ternama, tak akan pandang bulu.

Seperti diketahui bahwa penyalahgunaan privasi pengguna internet dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi masyrakat.

Dengan mengambil identias pribadi orang tersebut makan pihak tak bertanggung jawab mampu menyalagunakan untuk kepentingan sendiri.

Baik kerugian secara materil ataupun nama baik dari pengguna tersebut. Salah satu pemberitaan yang sempat menghebohkan media daring internasional terkait pelanggaran privasi.

Mulai dari jutaan akun email gratis Yahoo dan situs jejaring sosial Facebook sukses dibobol oleh perentas.

Terutama pencurian identitas dikarenakan kelemahan dari pengguna internet sendiri yang masih gagap akan teknologi.


Editor: Heru Setianto
Source Image: Pixabay
Source: Heru Setianto
  jalantikus[dot]com/news/851/data-diri-super-lengkap-di-facebook-picu-pencurian-identitas