-->

Tips dan Cara Membedong Bayi Yang Aman, Benar, Tepat dan Rapi


Membedong bayi merupakan salah satu pengetahuan dasar yangwajib dimiliki oleh para ibu hamil atau para calon ibu tepatnya. Bedong sendiri adalah salah satu perlengkapan bayi yang masih sering digunakan oleh para ibu. Manfaat penggunaan bedong sendiri yaitu seperti sebagai menjaga kehangatan bayi sehingga membuat menjadi nyamna dan tidur dengan nyaman.

Tips dan Cara Membedong Bayi Yang Aman, Benar, Tepat dan Rapi
Tips dan Cara Membedong Bayi Yang Aman, Benar, Tepat dan Rapi/ Foto: Capture dan edit pribadi

Meskipun masih ada setuju dan tidak setuju tentang penggunaan bendong, namun menurut para ahli kesehatan bedong lebih banyak manfaatnya jika dilakukan dengan cara yang benar dan tepat. Salah satu tips aman saat membedong bayi seperti jangan terlalu ketat dalam membedong. Hal tersebut berguna agar bayi mempunyai sedikit ruang dalam pergerakan kaki bayi minimal, misalnya bayi tidak kesulitan dalam menekuk lututnya.
Menurut beberapa sumber lama bayi diperbolehkan dibedong adalah dimulai sejak baru baru lahir sampai bayi berusia sekitar 3 sampai 4 bulan, baik bayi laki-laki ataupun perempuan. Tetapi jika lebih dari 5 atau 9 bulan,  tak masalah dengan catatan tidak menggangu kenyaman bayi apalagi kalau bayi sudah mulai dapat tengkurap.

Berikut Tips dan Cara membedong bayi yang aman, benar, tepat dan rapi:

1. Mengambil dan meggelar kain bedong diatas kasur, baru letakkan bayi diatasnya



a. Menggelar kain bedong diatas kasur, kemudian letakkan bayi diatasnya.
b. Melipat bagian atas kain sebatas pundak bayi.
c. Mengangkat bayi dengan perlahan, kemudian letakkan diatasnya.
d. Jangan lupa, saat mengangkat bayi tetap menjaga leher bayi.

2. Melipat kain dimulai dari sebelah kanan ke kiri

a. Memposisikan tangan kanan bayi terlebih dahulu.
b. Memposisikan tangan kanan bayi bisa lurus disisi tubuh, atau dilipat ke arah perut.
c. Kain kemudian diselipkan dibalik tubuh bayi, masuk dari bagian bawah lengan kiri.
d. Pastikan kain bedong tidak membelit terlalu kencang .

3. Melipat kain dimulai dari bagian bawah ke atas

a. Menutup sisi sebelah bawah bedong dengan melipat kain bagian bawah ke atas.
b. Memposisikan kain lipatan disebelah kiri, sesuai dengan lipatan pertama tadi.
c. Saat menarik kain ke atas pastikan kaki bayi lurus.
d. Tarikan kain juga tidak boleh terlalu kuat.

4. Melipat kain dari sebelah kiri ke kanan

a. Setelah kain bagian bawah bedong tertutup sempurna, lalu lipat kain bagian kiri ke arah kanan.
b. Memposisikan tangan kiri bayi sama seperti memposisikan tangan kanannya.
c. Melipat kain sehingga dapat diselipkan di bagian belakang pundak bayi.
d. Memasukan kain ke lipatan sebelah dalam, sambil sedikit mengangkat leher bayi secara perlahan-lahan.
e. Perhatikan setiap lipatan agar tidak terlalu kencang, terutama pada bagian dekat leher bayi.
f. Jangan ada lipatan kain berlebihan terutama dibagian wajah bayi, agar kain tersebut tidak menutupi wajah bayi sehingga membuat bayi susah bernafas.
g. Selesai, bayi telah dibedong.

Penting, kondisi dan situasi ini bayi tidak dianjurkan untuk dibedong
1. Bayi sebaiknya jangan dibedong sepanjang hari, sebab dapat membuat bayi merasa panas dan tidak nyaman.
2. Bayi dengan gangguan tulang dan persendian bawaan, misalanya  displasia pinggul atau kelainan persendian pada kaki.  Jika ingin dibendong harus dengan saran dokter atau tenaga ahli kesehatan terkait.
3. Bayi premature atau bayi belum cukup bulan tetapi sudah lahir, sebaiknya pembedongan dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain yang kompeten.

Berikut Tips memilih kain bedong bayi yang bagus dan nyaman:
1. Pilih jenis kain bedong yang lembut dan agak lentur, jangan yang terlalu kaku misalnya kain yang berbahan katun. Hal tersebut selain membuat bayi nyaman juga dapat memberi ruang bayi agar dapat   menggerakkan anggota badannya.
2. Pilihlan model bedong yang tepat, misalnya Bedong sleepbag berlengan, Bedong instan model woompie (tidak berlengan), Bedong model blanket dan Bedong model polong


Editor: Heru Setianto
Source: caramanjur (dot) com