Biodata Sultan Iskandar Muda dan Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Iskandar Muda adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Kota Banda Aceh, Aceh pada tahun 1593 silam.
Sultan Iskandar Muda memerintah kerajaan Aceh tahun 1607-1636. Sebelum menjadi Sultan di Aceh, ia bernama Johan Perkasa Alam.
Di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai puncak kejayaannya sebagai kerajaan besar di Nusantara.
Wilayah kekuasaannya ketika itu hingga mencapai Malaysia, Sumatera Barat Sumatera Timur, dan Semenanjung Melayu.
Aceh juga menjadi pusat peradaban kebudayaan Islam, di samping juga sebagai pusat perniagaan dan mendapat sebutan Serambi Makkah.
Hingga kini Portugis yang telah menguasai Malaka sejak tahun 1511, tidak pernah mampu menguasai Aceh.
Tahun 1615 Iskandar Muda melakukan penyerangan ke Malaka.
Namun upaya ini dapat digagalkan oleh Portugis. Tahun 1629, Iskandar Muda kembali menyerang Portugis di Malaka.
Kali itu hampir saja Malaka dapat dikuasai jika Portugis tidak mendapat bantuan dari kerajaan Johor, Pahang, dan Patani.
Sultan Iskandar Muda wafat pada usia 43 tahun. Namun hingga akhir hayatnya,ia berhasil membawa Aceh ke puncak kejayaan dan kemakmuran.
Sultan Iskandar Muda dianugerahi gelar pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RINo.077/TK/1993.
Biografi Lengkap Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Banten pada tahun 1631 silam. Beliau wafat di Kota Jakarta sekitar tahun 1692 lalu.
Seperti diketahui makam Sultan Ageng Tirtayasa terletak doidekat Masjid Agung, Kesultanan Banten.
Nama kecilnya adalah Abdul Fatah. Dirinya diangkat menjadi Sultan Banten pada usia 20 tahun dan mendapat gelar Sultan Ageng Tirtayasa.
Sultan Ageng Tirtayasa memerintahkan rakyat Banten untuk menolak bekerjasama dengan VOC (Belanda) dan melakukan serangan-serangan gerilya terhadap kedudukan Belanda.
Ia juga berhasil membongkar blokade laut Belanda dan melakukan kerjasama dagang dengan bangsa-bangsa Eropa lain seperti Denmark dan Inggris.
Banyak kapal dan perkebunan teh VOC yang berhasil dirampas dan dirusak oleh pejuang-pejuang Banten. Hal ini sangat merugikan VOC.
Belanda akhirnya memakai strategi adu domba untuk menundukkan Banten, yakni dengan menghasut Sultan Haji anak tertua Sultan Ageng.
Sultan Haji termakan hasutan Belanda dan mengira ayahnya akan menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Purbaya, adik Sultan Haji.
Hal tersebut menimbulkan perselisihan, bahkan sampai terjadi peperangan antara ayah dan anak.
Kerjasama Belanda dan Sultan Haji akhirnya dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa.
Pada tahun 1683,Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan dibuang ke Batavia hingga wafat dipenjara pada tahun 1692.
Sedangkan Pangeran Purbaya menyingkir ke daerah Priangan.
Berdasarkan SK Presiden RI No.045/ TK/1970, nama Sultan Ageng Tirtayasa tercatat sebagai pahlawan nasional.
Editor: Heru Setianto
Image Editing: Heru Setianto
Source: Buku Sejarah Indonesia
Posting Komentar