-->

Biodata Shoko Tendo Si Putri Bos Yakuza Tubuh Penuh Tato

Shoko Tendo adalah seorang penulis asal Jepang, yang dikenal dengan buku pertamanya berjudul Yakuza MoonMemoar Seorang Putri Gangster Jepang” terbit tahun 2004. Shoko Tendo diketahui sebagai putri dari ketua salah satu Yakuza berpengaruh di Jepang kala itu. Shoko nama panggilannya merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dan tinggal di lingkungan Yakuza sejak masih kecil.
Biodata Shoko Tendo Si Putri Bos Yakuza Tubuh Penuh Tato
Biografi Shoko Tendo Si Putri Bos Yakuza Tubuh Penuh Tato/ Foto Ilustrasi: instagram.com/explore/tags/shokotendo/
Yakuza sendiri dikenal sebagai sebuah organisasi kriminal yang cukup ditakuti di Jepang. Bahkan salah satu ciri yang paling umum dari anggota yakuza, yakni tampak dari tubuh mereka yang dipenuhi akan tato. Menurut mereka, tato merupakan sebuah lambing keberanian, kehormatan, serta kesetiaan kepada tuannya.

Baca Juga: Profil Kelsey Merritt Si Model Filipina Pertama Ikut Victoria's Secret Fashion Show

Shoko mengungkapkan menjadi seorang Yakuza adalah keinginannya sendiri, dan  ayahnya sendiri tak ingin keluarganya mengikuti jejak dirinya. Namun berkat kehidupan masa kelamnya sebagai anggota Yakuza, ia memberanikan diri menulis biografi tentang dirinya. Dalam buku tersebut ia menawarkan sudut pandang dari seorang putri bos Yakuza, tentang kejamnya kehidupan menjadi seorang anggota Yakuza tak sekeren dalam cerita komik.

Biodata Shoko Tendo Si Putri Bos Yakuza Tubuh Penuh Tato
Nama Lengkap: Shoko Tendo
Tempat Tinggal: Tokyo, Jepang
Tanggal Lahir: 1968
Kewarganegaraan: Jepang
Profesi: Mantan Yakuza, Penulis
Akun Instagram: -

Shoko mengungkapkan bahwa dirinya tak diistimewakan meskipun menjadi anak dari bos Yakuza. Namun anggota Yakuza wanita dianggap lebih berpengaruh, daripada anggota pria. Dunia Yakuza sendiri menurut Shoko, dipenuhi akan kekerasan, kriminalitas, s*ks serta narkoba.

Saat menginjak usia remaja, Shoko akhirnya menjadi seorang “yanki” atau biasa disebut sebagai Yakuza junior. Kemudian Shoko memberanikan diri melakukan “Irezumi”, yaitu sebuah tradisi yang dilakukan dengan mentato punggungnya sebagai identitas diri sebagai seorang Yakuza. Jika sekujur tubuh anggota Yakuza dari leher sampai kaki dipenuhi dengan tato, hal tersebut melambangkan bahwa ia merupakan anggota senior.

Masa remaja Shoko dihabiskan dalam pergaulan bebas, “Gangster cilik” menjadi jati dirinya. Dan Shoko sendiri sempat menikmati hidup seperti itu, namun akhirnya ia muak setelah bertahun-tahun menjadi anggota Yakuza.

Shoko akhirnya memutuskan berhenti dari dunia Yakuza, dan memilih menajalani kehidupan normal seperti wanita pada umumnya. Shoko sendiri berharap kala itu menjadi ibu yang mampu mendidik dan menyekolahkan putrinya hingga sukses. 

Bahkan setelah pensiun dari anggota Yakuza, bekas luka seperti patah tulang, gigi patah, gendang telinga berlubang, hingga penyakit hernia dan hepatitis sempat membuat kesehatannya menurun. 

Berbagai pengalam di dunia Yakuza tersebut, membuatnya berharap bagi para pembaca bahwa dunia Yakuza tak seindah kata orang. Dunia Yakuza yang sebenarnya dipenuhi dengan kehidupan yang pahit.

Salah satu ingatan pahit masa kecil Shoko, yaitu ketika ia menyaksikan seorang Yanki datang ke rumahnya. Dimana pemuda tersebut melakukan “Yubitsume” dan menyerahkan potongan jari kelingking kepada sang Ayah.

Yubitsume adalah sebuah tradisi yang biasa dilakukan oleh Yakuza dengan cara memotong jari kelingkingnya, ha tersebut diakukan sebagai bentuk permintaan maaf atas kesalahan yang ia buat.

Menurut media, setelah kedua orang tua Shoko meninggal dunia. Ia akhirnya beralih profesi menjadi seorang penulis buku, dan salah satu karyanya  yaitu buku biografi berjudul “Yakuza Moon: Memoir Seorang Putri Gangster Jepang”. Sebuah buku yang mengisahkan tentang kehidupan dirinya jatuh kedalam dunia Yakuza, yang sempat mebuat dirinya ingin mengakhiri hidupnya.


Editor: Heru Setianto
Source: nipponclub.net