-->

Biodata dan Biografi Samadikun Hartono Koruptor BLBI Mantan CEO Bank Modern

Samadikun Hartono adalah seorang pengusaha sukses yang merupakan mantan presiden komisaris Bank PT Bank Modern Tbk serta distributor Fujifilm dan ritel jaringa 7-Eleven. Samadikun  juga merupakan salah  satu  buronan  korupsi Indonesia dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) selama  13  tahun. Menurut kabar ia telah mengembalikan uang sebesar Rp 87 miliar menggunakan trolley secara cash (tunai) pada (17/5/2018).


Biodata Lengkap Samadikun Hartono Koruptor BLBI Mantan CEO Bank Modern
Biodata Lengkap Samadikun Hartono Koruptor BLBI Mantan CEO Bank Modern/ Foto: Capture Net
Sebelumnya berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) tertanggal 28 Mei 2003, Samadikun Hartono sendiri divonis bersalah merugikan negara sebesar Rp 169 miliar dengan hukuman empat tahun penjara. Dalam kasus dana talangan dari Bank Indonesia (BLBI) sekitar Rp 2,5 triliun pada krisis finansial 1998. 

Berikut  Biodata Lengkapnya Samadikun Hartono Koruptor BLBI, Bronan selama 13 Tahun:
Nama Lengkap: Samadikun Hartono
Nama Asli: Ho Sioe Kun
Tempat lahir: Bone, Sulawesi Selatan
Tanggal lahir: 4 februari 1948
Jenis kelamin: Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama: Kristen
Pekerjaan:
- Komisaris Utama PT. Bank Modern Tbk. (1989)
- CEO Modern Group
- CEO Convenience store 7-Eleven
- CEO Bisnis property grup Modern
- CEO PT Modern Photo Film (PT. MPF) (1971)
- Komisaris Utama Bank Modern (1989)
Pendidikan :  S.L.T.A.
Tinggi Badan: 170 Cm
Ciri Lain: Kulit Putih,  Muka Bulat, Rambut Hitam Lurus, Mata Sipit
Nama Istri: Nyonya Nelly Chandra
Nama Ayah: Ho Tjek (Otje Honoris) 
Nama Ibu: Linda Sahaja
Nama Saudara: Luntungan Honoris, Sungkono Honoris, dan Siewi Honoris.

Berikut Infografis Singkat perjalanan kasus Samadikun Hartono Sang Koruptor BLBI:

  1. Pada 21 Maret 2003, Kejaksaan Agung mengirim surat perpanjangan pencekalan Samadikun (No Kep.023/D/DSP.3/03/2003.). 
  2. Pada 23 Mei 2003, Majelis Kasasi menyatakan Samadikun bersalah dan divonis 4 tahun penjara terkait kasus BLBI.
  3. Pada 27 Maret 2003, Samadikun lari ke luar negeri dengan alasan sakit.
  4. Pada 1 April 2003, pihak imigrasi menerima surat izin berobat Samadikun ke Rumah Sakit Shonan Kamakura di Jepang selama 14 hari.dari Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus..
  5. Pada April 2016, Samadikun ditangkap di Shanghai, Cina berkat bantuan intelijen Cina setelah menonton Formula 1 (F1) Shanghai, Cina, pada 17 April 2016.
  6. Pada 21 April 2016, Samadiku tiba di Jakarta dijemput langsung oleh kepala BIN Sutiyoso menggunakan pesawat charteran, tidak diborgol dan disambut oleh Jaksa Agung menjadi sorotan media.
  7. Pada 2016, Samadikun membayar uang pengganti cicilan pertama sebesar Rp 41 miliar
  8. Pada  2017, Samadikun membayar uang pengganti dibayarkan Rp 40 miliar
  9. Pada 17 Mei 2018, Samadiku masih di tahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba dan mengembalika sisanya sebesar Rp 87 miliar secara tunai ke Negara.
Berikut Ini Daftar Lengkap Pengusaha yang pernah menikmati Dana BLBI pada Krisis Moneter 1998 di Indonesia:
1.  Agus Anwar (Pemilik Bank Pelita)    
2.  Hashim Djojohadikusumo (Bank Papan Sejahtera, Bank Pelita, dan Istimarat)    
3.  Samadikun Hartono (Bank Modern)    
4.  Kaharuddin Ongko  (Bank Umum Nasional)    
5.  Ulung Bursa     (Bank Lautan Berlian)    
6.  Atang Latief (Bank Indonesia Raya)    
7.  Lidia Muchtar (Bank Tamara)    
8.  Omar Putihrai (Bank Tamara)    
9.  Adisaputra Januardy (Bank Namura Yasonta)    
10. James Januardy     (Bank Namura Yasonta)    
11. Marimutu Sinivasan     (Bank Putera Multikarsa)    
12. Santosa Sumali     (Bank Metropolitan dan Bank Bahari)    
13. Fadel Muhammad     (Bank Intan)    
14. Baringin MH Panggabean  (Bank Namura Internusa)    
15. Joseph Januardy     (Bank Namura Internusa)    
16. Trijono Gondokusumo (Bank Putera Surya Perkasa)    
17. Hengky Wijaya     (Bank Tata)    
18. Tony Tanjung     (Bank Tata)    
19. I Gde Dermawan     (Bank Aken)    
20. Made Sudiarta     (Bank Aken)    
21. Tarunojo Nusa Wijaya(Bank Umum Servitia)    
22. David Nusa Wijaya     (Bank Umum Servitia)
23. Liem Sioe Liong/Anthony Salim/Salim Grup (Bank Central Asia)
24. Mohammad "Bob" Hasan (Bank Umum Nasional)
25. Sjamsul Nursalim (Bank Dagang Nasional Indonesia/BDNI)
26. Sudwikatmono (Bank Surya)
27. Ibrahim Risjad (Bank Risjad Salim Internasional)
28. Bambang Trihatmodjo (Bank Alfa)
29. Suryadi/Subandi Tanuwidjaja (Bank Sino)
30. Keluarga Ciputra (Bank Ciputra)
31. Aldo Brasali (Bank Orient)
32. Sofjan Wanandi (Bank Danahutama)


Editor: Heru Setianto
Source: repository.umy.ac.id