-->

Beredar Foto dan Video Gambar Bom Surabaya 2018 Tanpa Sensor di Internet

#KamiTidakTakutTeroris -  Bom meledak di tiga tempat di Surabaya, yaitu Gereja Katholik Maria Tak Tercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna  dan GKI di Jalan Diponegoro pada hari ini minggu tanggal 13 Mei 2018 sekitar pukul 07.00 WIB tadi saat ibadah belum dimulai.

Berdar Foto dan Video Gambar Bom Surabaya 2018 Tanpa Sensor di Internet
Beredar Foto dan Video Gambar Bom Surabaya 2018 Tanpa Sensor di Internet/ Foto: Capture Internet

Baca Juga: Pilot, Perawat, PNS hingga Dosen Terciduk Polisi Terkait Hoax Bom Surabaya 2018

Sebelumnya Muhammad Iqbal selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) meminta kepada masyarakat dan para netizen agar tak menyebar foto dan video tanpa sensor terkait para korban  ledakan bom di Surabaya, Jawa Timur di jejaring media sosial.

Foto Tersangka dan Video Lokasi Bom Surabaya 2018 Tanpa Sensor di Internet
Fotodan Video Tersangka dan Tiga Lokasi Bom Surabaya 2018 Tanpa Sensor di Internet/ Foto: Net

Pasalnya salah satu tujuan para teroris yang membuat masyarakat Indonesia menjadi ketakutan dengan teror bom di Surabaya tersebut, terutama warga Surabaya agar tetap tenang. Selain itu maka tujuan dari para teroris akan tercapai, dimana eksistensi terror mereka diakui oleh masyarakt Surabaya khususnya atau Indonesia secara umum telah tercapai.

Baca Juga: Beredar Foto dan Video Korban Kecelakaan Truk Tronton di Bumiayu, Brebes di Youtube dan Whatsapp

Hal tersebut mengingat pada tragedi terror bom sebelumnya, dimana penyebaran gambar dan video tanpa sensor secara viral dan terus menerus di media massa telah melanggar etika. Meskipun pada awalnya gambar yang beredar di media sosial karena sedang  trend di masyarakat hanya ingin berbagi atau sharing informasi saja.

Maka diharapkan para netizen diminta berhati-hati dalam berbagi informasi yang dapat menimbulkan dampak ketakutan bagi masyarakat.

Terkait tragedi teror bom Surabaya, Jawa Timur hari ini, Yuliandre Darwis selaku Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat menyatakan bahwa lembaga penyiaran pertelevisi agar tak menayangkan foto korban ledakan bom gereja di Surabaya seperti gambar ataupun video potongan tubuh manusia yang berdarah-darah, atau kondisi yang mengenaskan.

Hal tersebut sesuai dengan peraturan tertulis dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI 2012.  Darwis menambahkan bahwa peraturan tersebut harus ditaati agar masyarakat tak lagi mendapatkan teror berulang, terkait tayangan berita yang tak akurat kebenarnya.


Sebelumnya insisden ledakan bom tadi pagi, dikabarkan beberapa orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka. Jumlah total meninggal dan luka berat mapun luka ringan belum pasti. Sementara siapa tersangka dibalik bom bunuh diri tersebut, pihak kepolisisan masih fokus kepada para korban terlebih dahulu.


Editor: Heru Setianto
Source: Net